Semua Bisa Jadi Pengusaha - Doa Ibu Sebagai Obat

Semua Bisa Jadi Pengusaha – Doa Ibu Sebagai Obat

Untuk urusan hajat, sudah saya bahas di bab sebelumnya. Saudara mau punya mobil, masih ada ibu. Ya Allah..enak banget tuh! Datang ke showroom, sebelumnya shalat dua rakaat. Bilang sama ibu, “ Bu kita mau ke showroom, kita shalat dua rakaat yuk. Kita shalat Dhuha, shalat sunnah hajat”.

Habis shalat sama istri, sama ibu, kita berangkat ke showroom. Ibu kita yang juga rajin mengikuti pengajian Yusuf Mansur ini sudah cengar-cengir aja, “Mak tau, kamu nggak punya duit kan? Mak paham, kamu ngajak mak ke showroom suruh milih-milih terus mak suruh doain kan? Mak dah paham. Mak juga nonton ustad Yusuf, mang kamu doang…Tapi yuk kita buktiin!”

Sampai di showroom, didatangi pihak marketingnya, “apa yang bisa saya bantu bu, pak?”

“ini saya mau milih mobil, biar ibu saya yang pilih.”

“Oh, silahkan pak!.”

“Yang sedang-sedang saja harganya berapa?”

“Ada mobil mini bus, ini bagus harganya kira-kira 140 jutaan.”

“Ayo mak kita liat mak! Ayo mak shalawat mak shalawat! Allahumma shalli’ala Muhammad.” Kita puterin itu mobil sambil shalawat. “ Mas boleh liat dalamnya? Biar ibu saya liat dalamnya.”

“boleh pak” dibukakan pintu mobilnya

“boleh saya jajal dudukin Pak?”

“Boleh,boleh..” kita minta ibu kita duduk di bagian depan, istri kita dibelakang untuk menghormati ibu. Lalu kita minta mereka untuk membayangkan kalau jalan-jalan naik mobil itu. Ibu kita membayangkan jalan-jalan naik mobil sambil ngomong “Ya Allah, bener enak ye enak banget ini mobil. Mak doain deh biar kamu punya mobil kayak begini. Biar bisa nganterin emak ke pesantren Ustad Yusuf ya..”

“Insya Allah, mak. Mak doain biar saya bisa punya kendaraan begini!”

“Iya, mak doain.” Insya Allah jadi itu saudara, jadi…

Punya impian, ajak mak saudara. Ibu ini, yang sudah mengikuti pengajian Ustad Yusuf Mansur melakukan demonstrasi kecil urusan doa. Begitu turun dari mobil, ibu bertanya pada pihak marketing. “ maaf ya, kiblat kemana, ya?” pihak marketing bingung, kita juga sebagai anak bingung ngapain ibu nanyain kiblat?

“Ibu mau shalat?”

“Ya, saya mau shalat.”

“Ohh, mushola disana.”

“Ndak, saya mau shalatin ini mobil, kiblatnya kemana?”

“ooo, kiblatnya kesana.” Mak kita buka tasnya kemudian mengeluarkan mukena dan kemudian beliau shalat disamping mobil itu, “ Bismillahirrahmannirrahim…..Ya Allah ini dia mobil yang mau saya beliin buat anak saya, Allahu akbar.” Insya Allah pada ngeliatin tuh marketing dan karyawan-karyawan lain.

Mereka bingung, “Ngapain tuh orang shalat disitu?” Makin ada saksi yang mengatakan, yang bersaksi, yang menyatakan, tahu bahwa saudara sudah, tidak punya uang, orang miskin tapi pengen mobil, makin bagus. Sebab dia akan jadi saksi besok betapa benarnya harapan saudara itu.

Dua atau tiga minggu kemudian saudara datang lagi dengan ibu saudara yang megangin tas lagi. Si marketing kemarin menemui. “Ehh, bu haji….”

“Ya Alhamdulilah…”

“Mau shalat lagi? Itu mukena dipegangin.”

“Nggak, ini duit…duit dari anak saya.”

“Ohh duit…, masuk masuk masuk!”

Subhanallah…Ibu itu kemudian cerita-cerita dengan si marketing sambil anaknya ngebayarin itu mobil. Allahu akbar! Lalu kemudian semua bertakbir. Subhanallah, bener…Akhirnya keesokan harinya, semua karyawan pada bawa ibunya ke kantor. Udah 10 tahun jadi marketing belum juga bisa beli mobil, “Ayo kita tiru cara ibu yang kemarin!” Subhanallah, emaknya pada bawa mukena, pada bawa sajadah, dishalatin itu showroom!..hahaha…

Dikutip dari Buku Semua Bisa Jadi Pengusaha oleh Ust. Yusuf Mansur

www.yusufmansur.com | www.patunganusaha.com | www.wisatahati.com | www.santritahfidz.com | www.kuliah-online.com